SELAMAT DATANG DIBLOG SEDERHANA INI SEMOGA BERMANFAAT

Tuesday, 9 June 2020

BER-PANCASILA BUKAN BERARTI ANTI ISLAM

BER-PANCASILA BUKAN BERARTI ANTI ISLAM 
 
Kalau di sebutkan “Umat Islam terbesar di dunia”, sudah pasti “Indonesia”, jawabnya. Dunia-pun mengakui, di negeri yang kita cintai inilah keharmonisan antar pemeluk agama terjaga. Mereka saling menghormati satu dengan lainnya. Berbagai suku-pun bermufakat untuk menjadi satu “Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Kita bangga menjadi Indonesia.
Begitupun,ketika ada pertanyaan tentang organisasi Islam terbesar di jagad raya, sudah pasti Nahdlatul Ulama-lah namanya.
 
Dalam risetnya, Alvara researc centre menyimpulkan; organisasi yang paling melekat di umat Islam Indonesia adalah NU (70,9%) dan Muhammadiyah (16,8%). Sisanya buat yang lain. Sedangkan yang cukup menarik adalah, 6 dari 10 umat Islam Indonesia mengaku dekat dengan Ormas NU dibanding dengan ormas lain. Temuan tersebut menunjukkan bahwa NU hadir ditengah-tengah umat Islam. Jumlah umat Islam yang mengaku dekat dengan NU sebesar 59.2%. ungkap Alvara.
 
Mestinya,dengan persentase yang cukup tinggi, kita patut berbangga diri, walaupun terkadang di tinggal, teraniaya, bahkan di khianati oleh mereka yang berkuasa. Warga nahdliyin hanya berpesan “Gusti Allah mboten sare”. Apalagi kalau melihat petuah dan nasehatnya guru bangsa-Gus Duru dengan candaannya yang membuat malaikat kagum “Gitu aja ko repot”. Memang inilah gaya NU, sebuah organisasi mayoritas di Indonesia,bahkan dunia,ketika di sakiti tapi bikin jengkel lawan juga tertawa terbahak-bahak.
 
“Kedamaian”,ya..itulah kunci utama yang sedang di emban atas amanat Islam sebagai Rahmat lil ‘Alamin. Mengedepankan akhlak, ngalah tanpa kalah, menyebabkan ormas ini semakin di cintai rakyat. Bahkan, berbagai negara-pun menginginkan NU hadir di negeri mereka. Ingat!, NU tidak merubah, tapi menghargai dan menghormati budaya yang sudah ada. Inilah kelebihannya NU. Sangat berbeda dengan lainnya. Mereka memaksakan kehendak-membid’ahkan,menyesatkan, bahkan mengkafirkan, ketika tidak sejalan.
 
Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga dengan NU. Di sakiti, di marjinalkan, sampai di khianati, tapi tidak membalas. Coba anda lihat di belahan dunia. Sesama muslim, mereka saling menyalahkan,mengkafirkan. Sehingga, klimaksnya terjadi pertumpahan darah. Tidak sedikit-harta,nyawa, bahkan persaudaran-pun hancur akibat perang. Rakyat berbondong-bondong mengungsi kenegara lain. Tidak perduli mereka harus masuk agama negara tujuan, yang penting selamat dan keluarga punya masa depan. Apakah itu Islam?..orang cerdas pasti berfikir!.
 
Coba, apa yang anda fikirkan, ketika Sang guru bangsa yang menjadi Presiden Republik Indonesia di turunkan dengan alasan bulog dan brunei gate?..padahal tuduhan tersebut tidak pernah terbukti. Beliau menemui pendukungnya, di bawah panglima Gus Nuril siap mati membela. Gus Dur memang negarawan sejati, sang tokoh yang menjadi inspirasi, dengan tenangnya keluar dari istana kepresidenan dengan memakai celana kolor dan mendamaikan umat. “Gitu aja ko repot”. Gila..dewa saja tidak akan diam ketika kedudukannya ada yang mengobok-obok, lah ini ko ada manusia yang bersifat seperti ini.
 
Sebagai organisasi terbesar, NU-lah yang pertama kali menyatakan dan mengakui, bahwa Pancasila adalah dasar negara republik Indonesia. Tentunya, keputusan ini sudah di fikirkan, di musyawarahkan. Sebab, salah satu tradisi NU adalah bahsul masail. Yaitu membahas persoalan-persoalan terkini yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan menyelesaikannya berdasarkan hukum Islam dengan referensi Al-Qur’an-Hadits, yang di padukan pendapat 4 madzhab. Hasil keputusan-pun di sowankan kepada Kyai-Kyai sepuh untuk di istikhorohkan, minta petunjuk kepada Sang Pembuat Keputusan-Allah Swt. Tidak percaya?.. belajarlah di pesantren NU, pasti engkau akan tahu!.
 
Oleh karena itu, apakah Pancasila tidak islami?..ataukah pengetahuan tentang Islam yang kita fahami masih terlalu dangkal?..Orang belajar tidak ada kata terlambat. Tersesat jalan..boleh, tapi segeralah sadar, bahwa kita adalah Indonesia.
 
Semoga Allah Swt.memberikah pertolongan, agar negara yang kita cintai selalu di jaga dan di lindungi dari fitnah keji tentara dajjal sang pendusta dengan berita hoaknya.
 
Salam Indonesia
Aku bangga Indonesia
Harun,04062020

BERFIKIR DAN BERKARYA

Apa yang anda fikirkan sekarang?
 
Sebuah tampilan yang selalu ada di awal status sebelum menulis di beranda Facebook.
Marek Zuber Ger luar negeri, nama lain dari pendiri situs ini, seolah memberikan arahan untuk selalu berkarya. Tidak perduli rasional ataupun irasional dalam berfikir, beliau menginginkan manusia penghuni alam maya ini untuk tetap kreatif. Padahal kita tahu, Dia bukan muslim..tapi kenapa berupaya membangkitkan arti dari salah satu unsur kehidupan.
 
Terlepas muslim atau tidak, ketika kesadaran manusia sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal untuk berfikir, maka semestinya insan beriman akan menggunakan anugerah tersebut untuk berkarya; baik yang berhubungan dengan Tuhan,ataupun alam semesta yang telah di ciptakan-Nya.
 
Dalam Ar-Ra'd ayat 3 (13:3), Allah Swt. menegaskan:
 
وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ٣
 
"Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir".
 
Orang cerdas,pasti berfikir dalam memutuskan sesuatu!.
 
Keterkaitan Firman di atas dengan manusia adalah, meng-istimewa-kan. Anda pasti tahu, ketika harimau memburu mangsanya, maka nalurilah yang di kedepankan. Coba kita fikirkan sendiri, apabila sang raja hutan tersebut mengincar buruannya berdasarkan pemikiran, niscaya lebih mudah untuk meraih tujuannya.
 
Dalam نظاريات فى فكر الغزالى hal.97, Al-Gozali mengingatkan; bagi pencari kebenaran,maka fikiran yang bermuara pada akal adalah dasar utama, disamping ada fase lain (wahyu). Tapi, dengan akal, maka terbukalah cakrawala pengetahuan.
 
Orang pintar tidak banyak bertanya, tapi berusaha memahami tekstualitas dan konteks yang terpendam dalam sebuah karya. Masih belum faham / gagal faham?.. wajar, itu sifat manusia. Tapi, belajar adalah kunci utama. 
 
Berfikir dan berfikir untuk sebuah karya, tidak akan menjadikan manusia semakin terbelakang. Justru merekalah yang berusaha dan berusaha akan mendapatkan apa yang di cita-citakan.
 
Salam sukses bersama, aku yo melu..
Salam urip, wong mati ora iso mikir
Harun Bekam
,08062020

Wednesday, 3 June 2020

BERBAGI KASIH DI TENGAH PANDEMIK


BERBAGI KASIH DI TENGAH PANDEMIK

Ajaran Islam yang Rahmat lil ‘alamin (rahmat bagi alam semesta), seharusnya menjadi dasar bagi setiap muslim untuk saling menyanyangi, mengasihi dan melindungi.karena di sinilah (rahmat) beliau Baginda Muhammad Saw. memberikan contoh- suri  tauladan bagi semua makhluk.

Dalam Firman-Nya Allah Swt. Menegaskan:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْن

 Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (QS:21:107)

Sebagai umat Muhammad Saw. yang taat dan cerdas, semestinya setiap muslim mengikuti akhlak yang di ajarkan oleh beliau. Memberikan kasih sayang, melindungi,menegur dengan cara yang baik, ataupun mengkritik demi kemajuan bersama. Bukan saling memusuhi, menebar kebencian, memprovokasi, bahkan mengadu domba. Orang sabar,adalah mereka yang berjiwa besar. Memahami situasi dan kondisi, adalah cara yang tepat untuk menyimpulkan dan membuat keputusan, agar kelak tidak menimbulkan penyesalan.

Dalam Imta Al-Asma juz 3 hal 96, Mbah Kyai Taqiyuddin-Ahmad bin Ali bin Abdil Qodir  luar negeri (W 845 M),menjelaskan tentang رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ . yaitu, suatu kondisi yang membuat musuh merasakan ketenangan karena hadirnya sang Nabi. Anda bisa.. abot bos, mari kita coba!.

Yuk  ngopi, ditambah gorengan telo yang masih hangat, pasti nyos...

Ketentraman yang ditimbulkan Baginda Muhammad Saw. kepada musuh, adalah wujud dari kemulyaan akhlak. Maka tidak salah, ketika Kholid bin Walid yang menjadi panglima kaum Quraisyi (kafir) di perang uhud, berbalik masuk Islam ketika melihat prilaku Muhammad. Sungguh, kemulyaan manusia di ukur dari perbuatannya. Bagaimana dia bertutur dan bersikap kepada diri,keluarga, lingkungan juga sobat medsosnya.

Mari kita fahami dan jangan mudah terprovokasi postingan. Apakah berkata sesuai keinginan memberikan kenyamanan pada diri?..ataukah justru membuat permusuhan di kemudian hari. Terbawa emosi sesaat, bisa menimbulkan penyesalan. Apabila terlena,maka kerugianlah yang akan kita dapat. Belum terlambat untuk memperbaiki. Semoga Tuhan Sang Mahabijak, memberikan keluasan hati kita untuk saling menyayangi,mengasihi dan melindungi di tengah wabah yang melanda dunia.

Kita Bisa
Indonesia Bangga
Harun,02062020


Monday, 1 June 2020

HASUD, PENGARUH DAN BAHAYANYA

HASUD, PENGARUH DAN BAHAYANYA
Wangsite wis mudun karena umat lupa akan Tuhannya
 
Bahaya hasud (dengki) sangat besar. Baik untuk pribadi ataupun orang lain. Diri tidak merasakan tentramnya dunia. Begitupun orang lain, akan menjadi korban karena perbuatan tersebut. 
 
Kebahagian dunia-akhirat,adalah tujuan setiap manusia. Di alam fana merasakan ketenangan,ketentraman, saling canda gurau dalam balutan silaturahim. Begitupun kelak di akhirat, mendapatkan balasan atas amal kebaikan yang kita lakukan ketika di dunia. Apakah anda mau?..maaf, saya ikut.
 
Kalau anda dapat memetik manfaat dari tulisan ini, berarti nur Illahi masih menerangi hati. Begitupun sang penulis, hanya mampu berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebaikan kepada umat Baginda Muhammad Saw. jadikanlah kami orang-orang yang di jauhkan dari perbuatan hasud”.
Manusia hanya berusaha dan berdoa, Tuhanlah yang menentukan. Maka sebaik-baiknya perbuatan adalah tawakkal. Sebagaimana Firman-Nya:
 
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ
 
Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS:65:3)
 
Nun jauh di sana,tapi dekat di mata, banyak sekali postingan; baik tulisan dengan narasinya yang membuat diri terpengaruh dan terpapar, ataupun gambar yang mampu membuat perasaan hanyut dan terkapar. Juga video yang di pertontonkan untuk membuka aib,keburukan sesama anak bangsa, sehingga saling bermusuhan. Sungguh, pemandangan yang sangat merugikan diri,keluarga,lingkungan, bahkan bangsa yang besar. Itulah alam maya. Sebuah dunia yang penuh dengan pengetahuan ketika kita mau belajar. Dan juga sebagai fitnah, di saat umat terpedaya karena hasutannya.
 
Sebagai prilaku yang tidak baik, hasud di larang oleh syar’i. Karena sangat merugikan bagi siapa saja. Dalam Firman-Nya, Allah Swt. Menjelaskan:
 
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ فَقَدْ اٰتَيْنَآ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا
 
ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar. (QS:4:54)
 
Allah Swt. memilih kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Anugerah yang besar, maka tanggung jawab-nyapun tidak kecil. Lalu kenapa kita hasud, tidak rela orang lain menerima pemberian Tuhan,bahkan menginginkan nikmat yang di terimanya hilang?!. 
 
Andaikan kita mempunyai keluarga yang sangat di sayangi, relakah orang lain berbuat iri,dengki kepada diri?..lalu kenapa engkau lakukan kepada orang lain!. Orang cerdas tidak mudah terpengaruh provokasi medsos, tapi pandai memilah dan memilih.
 
Mari nyruput kopine, agar tidak mudah terpengaruh wabah provokasi yang penuh hasud.
 
Kholifah Umar bin Abdil aziz berkata, yang di kutip Risalah Qusyairiyah; saya tidak bisa membedakan antara dzolim (penganiaya) dan madzlum (teraniaya) selain perbuatan hasud: selamanya susah dan suka mengikuti hawa nafsu (hal.192).
 
Seorang hasud akan berbuat seolah-olah teraniaya, padahal hanya tipu daya, agar orang lain terpengaruh penampilannya. Begitupun ketika meng-share, menyampaikan berita atau postingan, maka tujuan utamanya adalah membuat gaduh, suasana kacau karena provokasinya, padahal yang di muat penuh dengan Ayat,Hadits, nasehat ataupun motivasi.
 
Sebagai kaum milenial yang cerdas, maka memahami esensi; ada apa di balik layar, harus cermat, terlebih anda cinta islam dan masih tahap belajar. Ingat!, Al-Quran-Hadits-nya benar, tapi orang yang menyampaikannya mempunyai maksud dan tujuan lain dengan berlindung dibalik syar’i.
Dalam Firman-Nya Allah Swt. Menyebutkan:
 
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
 
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (QS:133:5)
 
Semoga Allah Swt. Menyelamatkan kita semua dari perbuatan, dan jahatnya hasud.
 
Salam damai Indonesiaku
Aku bangga menjadi Indonesia
Harun,01062020