SELAMAT DATANG DIBLOG SEDERHANA INI SEMOGA BERMANFAAT

Monday, 1 June 2020

HASUD, PENGARUH DAN BAHAYANYA

HASUD, PENGARUH DAN BAHAYANYA
Wangsite wis mudun karena umat lupa akan Tuhannya
 
Bahaya hasud (dengki) sangat besar. Baik untuk pribadi ataupun orang lain. Diri tidak merasakan tentramnya dunia. Begitupun orang lain, akan menjadi korban karena perbuatan tersebut. 
 
Kebahagian dunia-akhirat,adalah tujuan setiap manusia. Di alam fana merasakan ketenangan,ketentraman, saling canda gurau dalam balutan silaturahim. Begitupun kelak di akhirat, mendapatkan balasan atas amal kebaikan yang kita lakukan ketika di dunia. Apakah anda mau?..maaf, saya ikut.
 
Kalau anda dapat memetik manfaat dari tulisan ini, berarti nur Illahi masih menerangi hati. Begitupun sang penulis, hanya mampu berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebaikan kepada umat Baginda Muhammad Saw. jadikanlah kami orang-orang yang di jauhkan dari perbuatan hasud”.
Manusia hanya berusaha dan berdoa, Tuhanlah yang menentukan. Maka sebaik-baiknya perbuatan adalah tawakkal. Sebagaimana Firman-Nya:
 
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ
 
Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS:65:3)
 
Nun jauh di sana,tapi dekat di mata, banyak sekali postingan; baik tulisan dengan narasinya yang membuat diri terpengaruh dan terpapar, ataupun gambar yang mampu membuat perasaan hanyut dan terkapar. Juga video yang di pertontonkan untuk membuka aib,keburukan sesama anak bangsa, sehingga saling bermusuhan. Sungguh, pemandangan yang sangat merugikan diri,keluarga,lingkungan, bahkan bangsa yang besar. Itulah alam maya. Sebuah dunia yang penuh dengan pengetahuan ketika kita mau belajar. Dan juga sebagai fitnah, di saat umat terpedaya karena hasutannya.
 
Sebagai prilaku yang tidak baik, hasud di larang oleh syar’i. Karena sangat merugikan bagi siapa saja. Dalam Firman-Nya, Allah Swt. Menjelaskan:
 
اَمْ يَحْسُدُوْنَ النَّاسَ عَلٰى مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۚ فَقَدْ اٰتَيْنَآ اٰلَ اِبْرٰهِيْمَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاٰتَيْنٰهُمْ مُّلْكًا عَظِيْمًا
 
ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar. (QS:4:54)
 
Allah Swt. memilih kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Anugerah yang besar, maka tanggung jawab-nyapun tidak kecil. Lalu kenapa kita hasud, tidak rela orang lain menerima pemberian Tuhan,bahkan menginginkan nikmat yang di terimanya hilang?!. 
 
Andaikan kita mempunyai keluarga yang sangat di sayangi, relakah orang lain berbuat iri,dengki kepada diri?..lalu kenapa engkau lakukan kepada orang lain!. Orang cerdas tidak mudah terpengaruh provokasi medsos, tapi pandai memilah dan memilih.
 
Mari nyruput kopine, agar tidak mudah terpengaruh wabah provokasi yang penuh hasud.
 
Kholifah Umar bin Abdil aziz berkata, yang di kutip Risalah Qusyairiyah; saya tidak bisa membedakan antara dzolim (penganiaya) dan madzlum (teraniaya) selain perbuatan hasud: selamanya susah dan suka mengikuti hawa nafsu (hal.192).
 
Seorang hasud akan berbuat seolah-olah teraniaya, padahal hanya tipu daya, agar orang lain terpengaruh penampilannya. Begitupun ketika meng-share, menyampaikan berita atau postingan, maka tujuan utamanya adalah membuat gaduh, suasana kacau karena provokasinya, padahal yang di muat penuh dengan Ayat,Hadits, nasehat ataupun motivasi.
 
Sebagai kaum milenial yang cerdas, maka memahami esensi; ada apa di balik layar, harus cermat, terlebih anda cinta islam dan masih tahap belajar. Ingat!, Al-Quran-Hadits-nya benar, tapi orang yang menyampaikannya mempunyai maksud dan tujuan lain dengan berlindung dibalik syar’i.
Dalam Firman-Nya Allah Swt. Menyebutkan:
 
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ
 
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (QS:133:5)
 
Semoga Allah Swt. Menyelamatkan kita semua dari perbuatan, dan jahatnya hasud.
 
Salam damai Indonesiaku
Aku bangga menjadi Indonesia
Harun,01062020

No comments:

Post a Comment